Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar pada intinya adalah menanamkan sikap kebahasaan pada anak serta semakin meningkatnya literasi anak. Keterampilan berbahasa di sekolah dasar ditekankan pada keterampilan :
- membaca
- menyimak
- mendengarkan
- berbicara, dan
- apresiasi sastra
Apresiasi sastra merupakan sebuah sikap menghargai sebuah karya sastra. Sebuah penghargaan tersebut bisa dilakukan dengan membaca sastra, menikmati teks secara langsung disertai dengan perfomansi secara langsung. Kegiatan apresiasi ini lebih dikenal dengan apresiasi sastra secara langsung.
Ada pula apresiasi sastra yang dilakukan secara tidak langsung. Pengapresiasian sastra ini dilakukan dengan cara mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berhubungan dengan kesastraan baik di majalah mauun di koran, mempelajari buku-buku maupun esai yang membahas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya sastra serta mempelajari sejarah sastra.
Di sekolah dasar khususnya kelas 5, materi tentang sastra sudah mulai diperkenalkan kepada siswa. Dalam materi sastra tersebut anak mengapresiasi sastra secara langsung dan tidak langsung. Dibutuhkan kemampuan dari guru yang kreatif di dalam membelajarkan materi sastra di sekolah dasar khususnya kelas 5.
Apresiasi sastra di kelas 5 yang sudah mulai dibelajarkan adalah :
Apresiasi sastra di kelas 5 yang sudah mulai dibelajarkan adalah :
- Puisi
- Drama
- Cerita Rakyat
Cerita rakyat yang dibelajarkan di kelas 5 sekolah dasar adalah cerita rakyat di lingkungan setempat. Atau bahkan samapai mengisahkan cerita nusantara.
Dalam pembelajaranya juga sudah mulai diperkenalkan tentang usur-unsur cerita.
Adapun beberapa unsur cerita yang dibelajarkan di sekolah dasar kelas 5 terdiri dari :
Dalam pembelajaranya juga sudah mulai diperkenalkan tentang usur-unsur cerita.
Adapun beberapa unsur cerita yang dibelajarkan di sekolah dasar kelas 5 terdiri dari :
- Tema
- Amanat
- Alur
- Latar
- Tokoh
Adapun langkah pembelajaran cerita di kelas 5 SD yaitu dengan cara :
1) Guru memberikan apersepsi di dalam memulai pelajaran. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh guru misalnya dengan ; mengajak siswa bernyanyi bersama, menanyakan pengalaman siswa di dalam membaca sebuah cerita, atau bisa juga kegiatan aktif lainnya.
2) Guru memperkenalkan sebuah cerita, yang mungkin sudah pernah dibaca beberapa siswa sebelumnya atau didengar oleh siswa dari dongeng yang dibacakan oleh orang tua mereka.
3) Berikan kesempatan kepada siswa untuk membaca cerita tersebut. Dengan kegiatan itu siswa akan memperoleh pengalaman baru di dalam menikmati cerita. Berikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kosakata yang belum mereka ketahui artinya. Kemudian tugaskan mereka untuk mendaftar kosakata sulit yang tidak mereka ketahui.
4) Guru memberikan penjelasan atas kosakata yang tidak mereka ketahui. Kemudian menugaskan siswa melanjutkan kembali membaca cerita tersebut.
5) Guru menugaskan kepada siswa untuk menemukan siapa saja para pelaku atau tokoh yang ada pada cerita tersebut. Bila ada siswa yang masih menemukan kesulitan dalam menemukan mana yang disebut dengan tokoh, maka guru membantu siswa tersebut dengan memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan tokoh di dalam sebuah cerita.
6) Guru menugaskan siswa untuk menemukan dimana letak tempat kejadian dari cerita yang dibaca. Dari kegiatan tersebut guru berharap siswa mampu menemukan latar ceria, misalnya di sawah, ladang, kebun atau hutan. Tergantung nanti cerita yang anda pilih.
7) Guru memancing jawaban siswa dengan bertanya dari cerita tersebut siapa yang patut kita tiru? atau Apakah yang harus kita jadikan teladan di dalam cerita tersebut? Nah, dari kegiatan ini kita berharap siswa mampu menceritakan pesan atau amanat yang terkandung di dalam cerita dengan kalimat dan bahasa sendiri.
8) Nah, sebagai penutup kegiatan pembelajaran, guru bisa melakukan penilaian formatif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Serta memberikan sebuah tugas yang tidak terstruktur mungkin bisa berupa membaca sebuah cerita rakyat atau menyimak cerita rakyat dari orang tua, kemudian menuliskan kembali dengan bahasa sendiri tentang cerita yang dibaca atau disimak.
Sukses tidaknya pembelajaran bahasa di kelas 5 tergantung dari bagaimana motivasi dan ide kreatif guru. Media pembelajaran merupakan faktor yang juga tidak boleh dikesampingkan.
so, buat anda para guru, mari kita gali terus ide brilian yang ada di dalam diri anda. Dan sukseskan pembelajaran dengan semangat. Wasalam.
0 komentar:
Post a Comment