Kantong Kresek Dilarang, Lalu Pembungkus Produk Itu Pakai Kresek Juga kan?
Menyimak berita di salah satu televisi tentang penyelamatan lingkungan melalui pengurangan pemakaian kantong kresek sebagai sarana yang sering kita gunakan manakala sedang belanja di pasar atau di swalayan.
Kantong kresek kini di larang di gunakan. Maksudnya, bila anda berbelanja di swalayan anda harus bawa kanton kresek sendiri. Bila tidak anda akan dikenakan biaya Rp200,00 untuk setu kantong kresek yang anda gunakan untuk membawa barang belanjaan. Namun, bila anda sudah membawa lain urusannya itu. Anda tidak dikenakan biaya apa-apa lagi alias gratis.
Saya sangat mendukung program tersebut.
Makanya ketika saya akan berbelanja ke swalayan atau Mall, saya selalu membawa kantong kresek. Hehehe... ikut membantu pengurangan penggunaan kantong kresek.
Seperti biasa sehabis belanja keperluan rumah tangga, sampai di rumah semuanya di keluarkan. Tidak lupa kantong kresek tadi pun ditempatkan dengan baik dan mudah ditemukan. Sebab nantinya akan digunakan lagi untuk membawa barang belanjaan. Biasanya dulu sih, tinggal buang saja.
Barang belanjaan pun di keluarkan, seperti : minyak goreng, bumbu masakan, mie instan, beras, kopi instan, wah.. serba instan ya bro.
Lalu sehabis istri memasak di dapur, saya pun melihat ternyata tetap saja ada sampah plastik, meskipun kita sudah mulai mengurangi penggunaan kantong kresek.
Sampah pembungkus makanan ternyata lebih banyak mengeluarkan sampah plastik
Lalu bagaimana nasib kantong kresek, apakah kita harus mempersalahkan kresek?
Kenyataanya, sampah makanan lainnya juga memakai kresek.
Hemm... Inti permasalahan terletak pada sampah plastik.
Sampah plastik yang tidak bisa dihancurkan dengan mudah oleh mikroorganisme tanah, menyebabkan plastik menjadi momok yang menakutkan bagi kelangsungan bumi.
Nah, saya rasa para pakar perlu merubah sikap sampah plastik menjadi lebih ramah lagi.
Maksudnya agar sampah plastik bisa dengan mudah dihancurkan oleh mikro organisme tanah. Sehingga kita tidak perlu hawatir kalau plastik juga nantinya akan mudah hancur seperti daun dan ranting.
Bila perlu bisa membuat ramuan yang menjadikan sampah plastik dijadikan sebagai penyubur tanaman. Wah... gila juga ini ide.
Woke...intinya mari kita jaga dan lestarikan lingkungan kita masing-masing.
Sadarkan diri kita dahulu sebelum menyadarkan orang lain untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Mulailah dari lingkungan rumah tempat tinggal anda.
Wasalam. Salam GUSTEN85.BLOGSPOT.COM
|
0 komentar:
Post a Comment