Home » » Inilah Rahasia Menciptakan Keharmonisan Menantu dengan Mertua

Inilah Rahasia Menciptakan Keharmonisan Menantu dengan Mertua

Menantu dan mertua memang tidak habis untuk membicarakannya.
Kadang dua insan ini muncul percekcokan bila tidak ada pengertian satu sama lain. Namun, tidak jarang hubungan harmonis berjalan di rumah keluarga.

Menantu bila kita lihat dari katanya akan bermakna sama dengan membantu. Jadi menantu atau istri dari si suami akan selalu memberikan bantuan terhadap keluarga tersebut. Mulai dari mengurus rumah tangga, anak, suami, rumah dan apabila mertua sudah usia lanjut, sebagai menantu yang baik maka Sang Menantulah yang ikut mendampingi suami di dalam mengerjakan tugas sehar-hari di rumah.

#MENGAPA MUNCUL PERTIKAIAN ANTARA MERTUA DAN MENANTU?
Memang kebahagiaan tidak bisa kita raih dengan mudah dan kesedihan tidak bisa kita hindari.
Hubungan antara menantu dan mertua memang selalu ada. Baik itu hubungan yang harmonis maupun yang kurang harmonis. Bila kita berada pada posisi tersebut, tidak ada baiknya kita saling menyalahkan satu sama lain. Justru dengan saling menyalahkan dan mencari pembenaran sendiri malah akan membuat hubungan tersebut semakin kurang harmonis dan berujung pada pecahnya hubungan keluarga.

#BAGAIMANA MENCIPTAKAN KEHARMONISAN MENANTU DAN MERTUA?
Hubungan yang harmonis di dalam keluarga adalah terjadinya sikap yang saling menghargai dan penuh dengan pengertian satu sama lain di dalam seluruh keluarga tersebut. Sebagai seorang istri memang tidaklah mudah hidup di lingkungan keluarga yang baru. Dalam hal ini lingkungan keluarga suami. Jadi sudah sepatutnya keluarga baru yang menerima si menantu atau istri sedikit memaklumi bila ada kekurangan dalam tindak dan perilaku sang istri.

Memberikan pengertian dan penjelasan manakala sang menantu melakukan keliruan adalah hal yang wajar. Lakukan sesegara mungkin dan jagan membicarakan kepada orang lain tentang kekurangan menantu.

Demikian juga sebaliknya sang menantu. Jangan sekali-kali melawan atau menentang keputusan mertua. Jalani dengan tulus dan iklas. Bila ingin mencurahkan isi perasaan terhadap situasi rumah yang baru, maka lakukan dengan suami. Jangan membicarakan segala kekurangan di keluarga baru kita kepada tetangga atau masyarakat sekampung.

Sebagai seorang suami hendaknya bisa memposisikan diri sebagai anak bagi Sang Ibu dan sebagai suami bagi Sang Istri. Janganlah anda sampai melupakan tugas anda sebagai seorang anak demikian pula sebagai suami.

Lakukan komunikasi dengan seluruh keluarga bila anda akan melakukan sesuatu atau mengambil keputusan. Dahulukan kepantingan keluarga dalam hal ini orang tua. Karena bila kita sampai kualat terhadap mereka sungguh besar dosa yang akan kita tangung nantinya.

Pernikahan anda akan memberikan gambaran kedewasaan anda. Anda berani memilih menikah itu sudah berati anda siap dan mampu unuk memposisikan anda sebagai anak dan suami.

Semua perlu komunikasi dan saling pengertian. Bila hal tersebut sudah anda lakukan maka keharmonisan pastilah akan tercipta.



0 komentar:

Post a Comment